Wednesday, July 9, 2008

Hindari Kebutaan dalam Berpresentasi

Cobalah penggelitik otak sederhana berikut. Mampir ke situs ini, lantas tontonlah videonya.

Silakan. Saya tunggu. (Jika Anda adalah pengunjung setia blog Bertanya atau Mati, silakan langsung turun ke bawah. Anda tentunya sudah melihat video ini.)

Akan ada dua tim basket; hitam lawan putih. Kita akan diminta menghitung berapa jumlah operan yang dilakukan tim putih.



Cobalah.

Kalau sudah, tinggal turun ke tulisan di bawah.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
(Bagi yang belum, lebih baik coba dulu tonton videonya.
Akan jauh lebih mencerahkan. Percayalah.)
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Oke. Berapa jumlah operannya? Antara 10-15?

Tapi, bagi yang benar-benar menghitung, apakah Anda memerhatikan ada orang berkostum beruang yang menari mundur?

Oh, ada kok. Di klipnya sendiri jelas terlihat. Dan jika Anda benar-benar menghitung operan tim putih, bisa jadi Anda tidak akan melihatnya.



Fenomena ini disebut kebutaan akibat tidak memerhatikan (inattentional blindness). Video iklan itu sendiri mengadopsi video penelitian yang digunakan Daniel Simmons dan Christopher Chabris. Bedanya, mereka menggunakan orang berkostum gorila. Profesor Richard Wiseman dari University of Hertfordshire menunjukkan video tersebut kepada 400 orang. Hasilnya? Hanya sepuluh persen yang melihat gorila itu lewat.

Singkatnya, kalau perhatian kita terfokus pada satu hal, kita bisa terbutakan terhadap hal-hal lain.

Apa relevansinya dengan presentasi?

Ya, perhatian pada hadirin. Jika kita terlalu fokus pada apa yang mau kita sampaikan, kita bisa buta terhadap keadaan hadirin. Para pendengar kita. Padahal percuma kita berhasil menyampaikan semua yang ingin kita sampaikan jika mereka tidak berminat mendengar. Dalam 7 Dosa Besar (Penggunaan) PowerPoint, ini termasuk Dosa Besar ke-7: Berlindung di Balik Komputer.

Bisa jadi karena kita terlalu gugup, cari aman, atau memang tidak terbiasa. Apa pun alasannya, akan berbahaya jika kita tidak bisa membedakan apakah hadirin sedang menyimak penuh minat, atau sedang diam-diam berdoa semoga presentasi kita cepat selesai.

Lepaskan diri dari belenggu kebutaan itu. Dekatilah hadirin kita. Jalinlah kontak emosi. Berbicaralah _dengan_ mereka. Bukan _pada_ mereka.

No comments: